1. Eksklusivitas teman mulai memudar
11 Cara teknologi 'membodohkan' manusia |
Aplikasi smartphone saat ini mampu mendeteksi siapa saja
yang memiliki kegemaran yang sama di sekitar kita. Hal ini menyebabkan
kita bisa mengenal siapapun tanpa harus memandang lagi latar
belakangnya.
Jika dibandingkan dengan era sebelum munculnya smartphone, tentunya
sangat berbeda jauh. Dulu, seseorang dianggap teman jika berada dalam
lingkaran dekat manusia. Namun, sekarang orang yang bahkan kita kenal
sedikit saja sudah bisa dianggap sebagai teman.
2. Cara bersosialisasi
Dahulu kala, satu-satunya cara untuk bersosialisasi adalah
dengan bertatap muka maupun berkirim surat. Namun, cara ini sudah kuno
dan mulai ditinggalkan.
Apalagi, saat sudah muncul berbagai teknologi pendukung saat ini,
kegiatan bertatap muka ini pun bisa dilakukan lewat genggaman tangan.
Melalui berbagai aplikasi, bahkan jarak beribu kilometer pun tak akan
menghalangi siapa saja untuk bersosialisasi saat ini.
3. Terjerat dengan dunia maya
Sudah banyak studi menjelaskan bahwa dunia maya memang
membuat siapa saja ketagihan. Apalagi, sejak munculnya Facebook,
siapapun pasi ingin menghabiskan waktunya di sana.
Bahkan, kecanduan ini pun sudah dianggap parah dan dilakuka tindakan serius oleh para peneliti. Salah seorang psikiater misalnya, menamakan kecanduan ini sebagai Facebook Addiction Disorder yang membuat penderitanya selalu memikirkan Facebook bahkan disaat bekerja maupun tidur.
Bahkan, kecanduan ini pun sudah dianggap parah dan dilakuka tindakan serius oleh para peneliti. Salah seorang psikiater misalnya, menamakan kecanduan ini sebagai Facebook Addiction Disorder yang membuat penderitanya selalu memikirkan Facebook bahkan disaat bekerja maupun tidur.
4. Berkurangnya kemampuan mengingat
Menurut sebuah penelitian, satu dari tiga orang berusia di
bawah 30 tahun di Inggris tidak bisa lagi mengingat nomor telepon mereka
di luar kepala. Hal ini dikarenakan manusia mulai meremehkan berbagai
informasi kecil seperti nomor telepon mereka.
Apalagi, berkat bantuan teknologi digital, berbagai informasi kecil
ini pun tidak usah lagi repot-repot kita ingat. Cukup dengan mencarinya
di Google, kita bisa mendapatkan informasi tersebut dengan mudah.
5. Kurangnya rasa empati
Dalam hal mencerna informasi, kita pun mulai berubah dari masa ke masa.?
9. Tidak sopan
Sumber
Hal ini ditunjukkan pula secara ilmiah dalam sebuah tes MRI. Dalam
tes tersebut, bagian otak yang seharusnya bersinar ketika mengetahui
suatu kejadian yang menarik perhatian maupun menyentuh, sudah tidak
menunjukkan tanda-tanda ini lagi.
Jika dulu, manusia mampu memahami perasaan orang lain dari sudut pandang yang berbeda, maka sekarang tidak.
6. Bergantung kepada gadget
Sebuah survei yang dikeluarkan tahun ini menunjukkan bahwa
orang berusia 18 hingga 30 tahun sudah tidak bisa lagi berpergian tanpa
bantuan dari GPS maupun petunjuk arah berbasis satelit.
7. Munculnya fobia baru
Komunikasi secara konstan membuat kita semua mudah cemas.
Terlebih jika kita berkomunikasi melalui email, SMS, status jejaring
sosial, maupun BBM.
Hal ini diutarakan dalam sebuah penelitian terhadap beberapa remaja. Menurut terapis Michael Hausauer, remaja saat ini pun mulai merasa gelisah jika sebentar saja tidak terhubung dengan berbagai alat komunikasi tersebut.
Hal ini diutarakan dalam sebuah penelitian terhadap beberapa remaja. Menurut terapis Michael Hausauer, remaja saat ini pun mulai merasa gelisah jika sebentar saja tidak terhubung dengan berbagai alat komunikasi tersebut.
8. Menunda menjadi hal biasa
Internet memicu kemalasan. Menurut sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Piers Steel, jumlah orang yang mulai menunda melakukan
aktivitas meningkat sejak adanya internet.
Tercatat ada sekitar 60 persen dari pengguna internet yang mulai
malas-malasan dalam melakukan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan
dunia maya yang lebih membius da adiktif sehingga mereka lebih memilih
menunda pekerjaan lainnya dan tetap mengakses internet.
9. Tidak sopan
Cara kita berkomunikasi juga menjadi lebih kasar saat ini.
Hal ini dikarenakan cara berkomunikasi dan bersosialisasi lebih mudah
saat ini.
Sehingga, seakan manusia tidak lagi harus bertindak sopan dan santunt ketika akan berbicara atau mengutarakan pendapatnya.
10. Teknologi menyerang layaknya virus
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gary Small mencoba
membandingkan aktivitas otak mereka yang sering menggunakan internet dan
tidak. Orang yang tidak pernah menggunakan internet ini diajari
bagaimana berselancar di dunia maya dan dibandingkan aktivitas otaknya.
Pada awal-awal penelitian, mereka yang masih baru dalam dunia maya
memang terlihat tidak aktif otaknya ketika berselancar. Namun, hanya
dalam jangka enam hari saja, aktivitas otaknya sudah bisa menyamai
mereka yang sering berselancar di dunia maya.
11. Privasi tergadaikan
Sejak muncul era Facebook, seakan privasi maupun kerahasiaan
seseorang bukan lagi menjadi barang mewah. Siapa saja bisa mengetahui
latar belakang dan apa yang orang lain lakukan.
Data personal seperti nomor telepon dan tempat tinggal pun bisa
diketahui hanya dengan mencarinya di internet saja. Hal ini semakin
menunjukkan terkikisnya privasi kita.